Kelistrikan Body
Para siswa pada kesempatan
kali ini saya akan membahas cara mudah merangkai kelistrikan body tapi
sebelumnya kalian fahami dulu Definisi Sistem Kelistrikan Body
Definisi Sistem Kelistrikan Body
Sistem kelistrikan body
adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian
sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu
kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard,
lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
Fungsi Sistem Kelistrikan Body
Fungsi sistem kelistrikan body
adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada
pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga
pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator
pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala,
kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan lain-lain.
Gambar 1. Komponen kelistrikan body
Komponen-Komponen
Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
- Baterai
Baterai berfungsi sebagai
sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem
kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar
40–70 AH (Ampere Hour).
Gambar 2. Baterai
Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-).
Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.
Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak
(Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem
kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
Gambar 3. Kunci kontak
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk
kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start
Gambar 4. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar
lampu kepala (b)
Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan
melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a
ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada
posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+
baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan
berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).
Sekring adalah suatu komponen
kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain
itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi
konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian
kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya
tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat
karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam,
baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.
Gambar 5. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge
(b)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan
menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga
lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal
dan magnet.
Gambar 6. Detail flaser (a) dan foto flaser
(b)
- Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan
arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan
akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua
jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak
poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.
Gambar 7. Detail relay jenis terbuka (a), relay
jenis tertutup (b) dan foto relay (c)
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk
menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari
tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel
terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya,
bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar,
berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang
mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
Gambar 8. Jenis kabel
Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
Rangkaian Lampu Kepala
Keterangan:
1. Lampu kepala kiri
2. Lampu kepala kanan
3. Relay lampu kepala jarak dekat
4. Relay lampu jarak jauh
5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh
6. Saklar utama
7. Sekring
8. Fuse link
9. Bateray
Keterangan :
1. Lampu kota kanan depan
2. Lampu kota kiri depan
3. Lampu kota kiri belakang
4. Lampu kota kanan belakang
5. Relay
6. Saklar
7. Sekring
8. Fuse link
9. Bateray
Rangkaian Lampu Tanda Belok dan
Lampu Hazzard
Gambar
18. Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard
Keterangan :
1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
3. Saklar lampu Hazzard
4. Saklar lampu tanda belok
5. Flasher (pengedip)
6. Sekring lampu tanda belok
7. Sekring lampu Hazzard
8. Kunci kontak
9. Lampu kontrol tanda belok
Keterangan:
1. Lampu Rem kiri
2. lampu rem kanan
3. Switch
4. Sekring
5. Baterai
30. Arus dari Baterei
54. plus baterai
1.
Klakson
2. Saklar
3. Relay
4. Sekring
5. Batera
6.
Arus dari Baterei
7. Masa
Demikian yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat
KHOIRUL AMININ, ST